Channel Title: Buddhist Channel Channel Description: Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai murid-ku, I am not teaching you to have you as my pupil, Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi murid-ku, I am not interested to make you my pupil, Aku tidak tertarik memutuskan hubunganmu dengan gurumu yang lama, I am not interested in breaking you from your old teacher, Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuanmu, I am not interested even to change your goal, karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan. because everyone wants to come out of sufferings. Cobalah apa yang telah kutemukan ini, Try something that I have discovered, dan nilailah oleh dirimu sendiri. and then judge for it yourself. Jika itu baik bagimu, terimalah, If it is good for you, accept it, Jika tidak, janganlah engkau terima. Otherwise, don't accept it. Buddha (Tripitaka : Udumbara Sutta) <video> Belas Kasihan Sang Buddha (Tripitaka : Samyutta Nikaya 4 - Sayalatana Vagga 7) #buddhadhamma #dhamma Description: Belas Kasihan Sang Buddha Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Samyutta Nikaya 4 - Sayalatana Vagga 7 Temukan kebijaksanaan mendalam dari Samyutta Nikaya 4, Sayalatana Vagga 7: Perumpamaan Ladang. Di sini, Sang Bhagavā menjelaskan belas kasihan-Nya terhadap semua makhluk hidup melalui perumpamaan seorang petani dan lahannya. Sutta ini mengungkapkan bagaimana Sang Buddha mengajarkan Dhamma kepada para bhikkhu, umat awam, dan bahkan mereka dari sekte lain. Dalam ajaran ini, Sang Buddha menggunakan analogi lahan dan kendi air untuk menunjukkan bagaimana penerimaan Dhamma dapat bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing individu. Mari pelajari bagaimana Sang Tathāgata dengan penuh belas kasihan menyebarkan Dhamma yang baik, murni, dan sempurna bagi semua makhluk. Saksikan, pelajari, dan terinspirasi untuk memahami kebijaksanaan Buddha lebih dalam. Sumber : https://dhammacitta.org/download/ebook.html#samyutta </video> <video> Kebijaksanaan Berbicara Menurut Buddha (Tripitaka: AN 4.183 - Suta Sutta) #Buddha #Dhamma Description: Kebijaksanaan Berbicara Menurut Buddha Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Anguttara Nikaya 4.183 - Suta Sutta Dalam Aṅguttara Nikāya 4.183: Suta Sutta, Sang Buddha memberikan panduan bijaksana tentang cara berbicara yang benar. Ketika Brahmana Vassakāra bertanya kepada Sang Bhagavā tentang pandangan dan tesisnya, Beliau menjelaskan bahwa seseorang tidak perlu mengatakan semua yang dilihat, didengar, diindra, atau dikenali, kecuali itu dapat mengurangi kualitas negatif dan meningkatkan kualitas positif dalam diri dan orang lain. Temukan kebijaksanaan Buddha tentang pentingnya berbicara dengan kehati-hatian dan panduan praktis untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat. Saksikan video ini untuk mendalami ajaran Sang Buddha lebih dalam dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa untuk like, subscribe, dan bagikan video ini kepada mereka yang mencari kebijaksanaan dan pencerahan. Sumber : https://dhammacitta.org/teks/an/an4/an4.183-id-bodhi.html </video> <video> Empat Jenis Orang dan Kelahiran Kembali (Tripitaka : AN 4.125 - Pathamamettā Sutta) #dhamma Description: Empat Jenis Orang dan Kelahiran Kembali Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Anguttara Nikaya 4.125 - Pathamamettā Sutta Aṅguttara Nikāya 4.125: Paṭhamamettā Sutta menjelaskan empat jenis orang yang terdapat di dunia ini. Sutta ini menggambarkan bagaimana seseorang bisa mengembangkan pikiran yang dipenuhi dengan cinta kasih (mettā), belas kasihan (karuṇā), kegembiraan altruistik (muditā), dan keseimbangan (upekkhā). Seseorang yang berdiam dalam kualitas-kualitas luhur ini dan meliputi seluruh dunia dengan pikiran yang tanpa batas akan mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian batin. Sutta ini juga menjelaskan bagaimana siswa mulia yang terpelajar berbeda dari kaum duniawi yang tidak terpelajar dalam hal kelahiran kembali dan tujuan masa depan. Pelajari lebih lanjut bagaimana melatih pikiran untuk mencapai kehidupan yang lebih damai dan penuh makna dengan mendengarkan penjelasan lengkap dari Paṭhamamettā Sutta ini. Sumber : https://dhammacitta.org/teks/an/an4/an4.125-id-bodhi.html </video> <video> Jalan Menuju Bebas dari Ketakutan Akan Kematian (Tripitaka: AN 4.184 - Abhaya Sutta) #Buddha #Dhamma Description: Jalan Menuju Bebas dari Ketakutan Akan Kematian Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Anguttara Nikaya 4.184 - Abhaya Sutta Tanpa Takut Dalam Abhaya Sutta (Anguttara Nikaya 4.184), Sang Bhagavā menjelaskan kepada brahmana Jānussoṇī tentang bagaimana seseorang dapat menghadapi kematian tanpa rasa takut. Sang Buddha menguraikan perbedaan antara mereka yang gentar dan takut akan kematian serta mereka yang tidak takut. Mereka yang masih terikat pada kenikmatan indria, jasmani, tindakan buruk, dan keraguan terhadap Dhamma akan gentar saat menghadapi kematian. Sebaliknya, mereka yang telah melepaskan keterikatan, melakukan perbuatan baik, dan memiliki keyakinan penuh terhadap Dhamma akan tetap tenang dan tanpa rasa takut saat menghadapi akhir hidup. Abhaya Sutta mengajarkan pentingnya hidup dalam kebajikan, melepaskan keterikatan, dan mempercayai Dhamma untuk menghadapi kematian dengan damai. Saksikan penjelasan lengkap dari sutta ini untuk mendapatkan pencerahan dalam perjalanan spiritual Anda. Sumber : https://dhammacitta.org/teks/an/an4/an4.184-id-bodhi.html </video> <video> Pelajaran Ketidak kekalan di Gunung Vepulla Samyutta Nikaya 2 | Buddha Sutta #BuddhaDhamma Description: Di dalam Samyutta Nikaya 2, Sang Buddha mengajarkan tentang ketidakkekalan dan sifat fana dari segala sesuatu di dunia ini, termasuk kehidupan, gunung, dan umat manusia. Melalui kisah Gunung Vepulla yang berubah nama dan penduduk yang berbeda dari masa ke masa, Sang Bhagavā menekankan pentingnya memahami sifat sementara dari segala bentuk. Pelajaran ini mengajarkan para bhikkhu untuk menjauh dari keterikatan duniawi dan berusaha mencapai kebebasan sejati dari penderitaan. Dalam video ini, kita akan mengeksplorasi pesan mendalam Sang Buddha tentang ketidakkekalan, kejijikan terhadap bentuk duniawi, dan pembebasan dari siklus samsara. Saksikanlah dan dapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Buddha. </video> <video> Hidup dalam Kurungan (Tripitaka : Anguttara Nikaya 9.42 - Sambadha Sutta) #Buddha #Meditasi Description: Hidup dalam Kurungan Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Anguttara Nikaya 9.42 - Sambadha Sutta Kurungan Dalam Sambādha Sutta (Aṅguttara Nikāya 9.42), Buddha mengajarkan bahwa kehidupan penuh kenikmatan indria adalah kurungan bagi kebebasan batin. Dalam percakapan antara Yang Mulia Ānanda dan Udāyī, Sang Bhagavā membabarkan cara menemukan "bukaan" di tengah kurungan ini melalui praktik Jhāna. Melalui berbagai tingkatan meditasi Jhāna, seorang bhikkhu secara bertahap melampaui keterikatan indriawi dan mencapai kebebasan sejati. Tahap demi tahap, mereka mengatasi hambatan dari pemikiran, kesenangan, dan persepsi hingga mencapai pembebasan sempurna. Video ini mengungkapkan kebijaksanaan mendalam dari Sang Buddha dalam mengarahkan para murid menuju pelepasan dari dunia indria melalui latihan meditasi yang terarah. Sumber : https://dhammacitta.org/teks/an/an9/an9.42-id-bodhi.html </video> <video> Aduh! Dunia Ini Sudah Selesai! Dunia ini segera Musnah! (Tripitaka : SN1 - Brahmasamyutta 1) Description: Aduh! Dunia Ini Sudah Selesai! Dunia ini segera Musnah! Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Samyutta Nikaya 1 Sagathavagga BAB VI 6. Brahmasaṃyutta Khotbah Berkelompok Sehubungan dengan Brahmā I. SUB BAB PERTAMA (PERMOHONAN) 1 Permohonan Brahmā Dalam Samyutta Nikāya 1 - Sagāthāvagga 5.6 - Brahmasamyutta 1, kita dibawa ke momen penting setelah Sang Buddha mencapai Penerangan Sempurna di bawah Pohon Banyan di Uruvelā. Dalam keheningan mendalam, Sang Bhagavā merenungkan Dhamma yang sulit dipahami oleh mereka yang dikuasai oleh kemelekatan. Brahmā Sahampati, menyadari keraguan Sang Buddha untuk mengajarkan Dhamma, muncul dan memohon dengan penuh hormat agar Sang Buddha membuka pintu menuju Keabadian bagi dunia ini. Dengan belas kasih, Sang Bhagavā menerima permohonan tersebut, memberikan harapan kepada makhluk-makhluk yang siap menerima Dhamma. Video ini menyajikan kisah mendalam tentang cinta kasih dan kebijaksanaan Sang Buddha. Saksikan untuk memahami bagaimana Dhamma yang mulia ini disebarkan kepada dunia. Sumber : https://dhammacitta.org/download/ebook.html#samyutta </video> <video> Setelah Kematian, Apakah Sang Buddha Musnah dan Lenyap ? (Tripitaka : SN 3 - Yamaka) #Buddha #Wisdom Description: Setelah Kematian, Apakah Sang Buddha Musnah dan Lenyap ? Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Samyutta Nikaya 3 - Khanda Vagga 85 (3) Yamaka Samyutta Nikaya 3 - Khanda Vagga 85 (3) Yamaka menyajikan percakapan mendalam antara Yang Mulia Sariputta dan Bhikkhu Yamaka. Yamaka awalnya memiliki pandangan salah bahwa seorang Arahanta akan musnah setelah kematian. Dengan kebijaksanaan dan belas kasih, Sariputta mengajarkan kebenaran Dhamma tentang anicca (ketidakkekalan), dukkha (penderitaan), dan anatta (tanpa-diri). Melalui ajaran ini, Yamaka akhirnya melepaskan pandangan salahnya dan mencapai pencerahan. Video ini menggali inti ajaran Buddha tentang lima kelompok kemelekatan (pañcakkhandha) dan bagaimana pemahaman yang benar dapat membawa kebebasan dari penderitaan. Temukan makna mendalam dari Dhamma dan inspirasi dalam perjalanan spiritual ini. 🌟 Saksikan sekarang dan dalami kebijaksanaan Sang Bhagavā. Jangan lupa untuk suka, komentar, dan berbagi! </video> <video> Bergegaslah Berbuat Kebajikan - Petuah Buddha untuk Menghindari Kejahatan #BuddhaWisdom #Kebaikan Description: Temukan kebijaksanaan Buddha dalam menjalani hidup yang penuh kebaikan dan kedamaian. Dalam video ini, kita merenungkan pesan penting dari Sang Buddha: "Bergegaslah berbuat kebajikan, dan kendalikan pikiranmu dari kejahatan; barang siapa lamban berbuat bajik, maka pikirannya akan senang dalam kejahatan." Ajaran ini mengingatkan kita bahwa tindakan baik harus dilakukan dengan segera dan penuh kesadaran, sementara pikiran negatif harus dihindari. Ketika kita menunda perbuatan baik, pikiran kita cenderung terjerumus ke dalam kebiasaan yang tidak bermanfaat. Mari bersama-sama belajar untuk mengendalikan pikiran dan tindakan kita, sehingga kita dapat mencapai kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia. Saksikan video ini untuk lebih memahami bagaimana ajaran Buddha dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Jangan lupa untuk subscribe, like, dan share untuk mendapatkan lebih banyak inspirasi dari ajaran Buddha! </video> <video> Mengatasi Nafsu, Kebencian, dan Delusi (Tripitaka : Anguttara Nikaya 3.68 - Annatitthiya Sutta) Description: Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Anguttara Nikaya 3.68 - Annatitthiya Sutta Sekte-sekte Lain Aññatitthiya Sutta (Aṅguttara Nikāya 3.68) mengajarkan kita cara memahami dan mengatasi tiga akar kejahatan: nafsu, kebencian, dan delusi. Dalam Sutta ini, Sang Buddha menjelaskan bahwa: Nafsu muncul dari perhatian pada objek menarik, tetapi dapat dihentikan dengan fokus pada objek yang tidak menarik. Kebencian timbul dari perhatian pada objek menjijikkan, namun bisa diatasi dengan cinta kasih. Delusi berakar dari pengamatan yang tidak seksama dan dapat disingkirkan melalui pengamatan penuh perhatian. Melalui pembelajaran ini, kita diajak untuk memahami cara mengatasi emosi negatif yang menghalangi kebijaksanaan. Simak video ini untuk mendalami ajaran Sang Bhagavā dan menemukan panduan praktis menuju kehidupan yang lebih damai. Jangan lupa untuk berlangganan "Buddhist Channel" untuk konten bermanfaat lainnya. Sumber : https://dhammacitta.org/teks/an/an3/an3.68-id-bodhi.html </video> <video> Praktekan ini, Semuanya akan berjalan lancar, baik di Alam Ini maupun di Alam Berikutnya (DN 31) Description: Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Tripitaka : Dīgha Nikāya 31 - Sigālaka Sutta Kepada Sigālaka Nasihat kepada Umat Awam Dalam Sigālaka Sutta, Sang Buddha memberikan nasihat bijaksana kepada Sigālaka, seorang putra perumah tangga, mengenai cara yang benar dalam menyembah enam arah dan kehidupan yang benar. Ajaran ini mengajarkan kita untuk menjauhi keburukan seperti membunuh, mencuri, berbohong, dan berbuat salah. Selain itu, Buddha juga memberikan panduan tentang cara menghindari kebiasaan buruk yang mengarah pada pemborosan harta dan kesengsaraan hidup. Dengan menghormati orang tua, guru, pasangan, teman, pelayan, dan para petapa, kita akan menemukan kedamaian dan keselamatan di setiap arah kehidupan. Simak ajaran mendalam dari Sigālaka Sutta ini dan temukan cara hidup yang lebih bijaksana dan bermakna. Jangan lupa untuk like, share, dan subscribe untuk lebih banyak ajaran Buddha yang penuh kebijaksanaan! Sumber : https://dhammacitta.org/teks/dn/dn31-id-walshe.html </video> <video> Teman Seperti Apa yang Kalian Miliki ? (Anguttara Nikāya 3.27 - Jigucchitabba Sutta) Description: Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Aṅguttara Nikāya 3.27 - Jigucchitabba Sutta Kejijikan Dalam Jigucchitabba Sutta (Aṅguttara Nikāya 3.27), Buddha mengajarkan tentang tiga jenis orang di dunia ini: mereka yang harus dihindari, yang harus diperlakukan dengan keseimbangan, dan yang harus dijadikan teman. 1️⃣ Jenis pertama adalah orang tidak bermoral yang membawa pengaruh buruk. 2️⃣ Jenis kedua adalah mereka yang mudah marah dan emosional. 3️⃣ Jenis ketiga adalah orang bermoral baik, yang harus dijadikan teman dan panutan. Sutta ini mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam memilih pergaulan dan bagaimana hubungan sosial memengaruhi kehidupan kita. Dengan memilih orang yang tepat untuk diikuti, kita bisa berkembang lebih baik secara spiritual maupun mental. Simak video ini untuk memahami lebih dalam ajaran Buddha tentang hubungan sosial dan bagaimana pengaruhnya terhadap kemajuan kita. Jangan lupa like, share, dan subscribe untuk konten Dhamma lainnya. 🙏 Sumber : https://suttacentral.net/an3.27/id/anggara?lang=en&reference=none&highlight=false </video> <video> Ajaran Manakah yang Paling Benar ? (Tripitaka : AN 3.65 - Kesamutti Sutta) #Buddha #Wisdom Description: Ajaran Manakah yang Paling Benar ? Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Anguttara Nikaya 3.65 - Kesamutti Sutta Dalam Kesamutti Sutta, atau Kesaputtiya Sutta, Sang Buddha memberikan ajaran penting kepada penduduk Kālāma di Kesaputta mengenai pentingnya kebebasan berpikir dan menghindari keyakinan buta. Beliau menasihati untuk tidak menerima suatu ajaran hanya berdasarkan tradisi, otoritas, atau popularitas, melainkan menilai sendiri apakah ajaran tersebut membawa manfaat dan kesejahteraan. Ajaran ini menekankan tiga racun pikiran yang harus dihindari: keserakahan, kebencian, dan delusi. Sang Buddha menjelaskan bahwa kualitas-kualitas ini, jika dibiarkan, membawa penderitaan, sedangkan sebaliknya, ketidakserakahan, ketidakbencian, dan ketidakdelusian membawa kebahagiaan. Ajaran Buddha tentang verifikasi pribadi dalam Kesamutti Sutta memberikan pencerahan bagi semua yang mencari kebenaran. Melalui kebijaksanaan, kita dapat mencapai pemahaman sejati dan kehidupan yang penuh damai serta seimbang. Mari selami ajaran ini untuk meningkatkan pengetahuan spiritual kita. Sumber : https://dhammacitta.org/teks/an/an3/an3.65-id-bodhi.html </video> <video> Jalan Menuju Hidup Penuh Berkah (Tripitaka : Sutta Nipata 2.4 - Maha Mangala Sutta) #Buddha #Dhamma Description: Jalan Menuju Hidup Penuh Berkah Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Sutta Nipata 2.4 - Maha Mangala Sutta Mahā Mangala Sutta, bagian dari Sutta Nipāta, mengajarkan tentang berkah tertinggi dalam kehidupan. Sutta ini dimulai dengan pertanyaan seorang dewa kepada Sang Bhagavā di Jetavana, mengenai apa yang disebut sebagai berkah utama. Dalam syair-syairnya, Sang Buddha menjelaskan bagaimana menjalani hidup yang penuh berkah dengan kebijaksanaan, kebajikan, dan ketenangan batin. Berkah utama meliputi tidak bergaul dengan orang dungu, menghormati yang patut dihormati, menjalankan Dhamma, mendukung keluarga, hingga mencapai Nibbāna. Pelajari lebih dalam mengenai ajaran Sang Buddha yang abadi dan praktis ini untuk meraih kesejahteraan sejati. Simak Mahā Mangala Sutta ini dan bawa ajaran berkah tertinggi ke dalam kehidupan Anda. Sumber : https://dhammacitta.org/download/ebook.html#samyutta </video> <video> Apa yang Dicapai Guru, Bisa Dicapai Murid : Kisah Sang Buddha dan Bhante Kassapa (Kassapasamyutta) Description: Tripitaka (Kitab Suci Agama Buddha) : Saṃyutta Nikāya Nidānavagga BAB V 16. Kassapasaṃyutta Khotbah Berkelompok Sehubungan dengan Kassapa 9 Jhāna dan Pengetahuan Langsung Samyutta Nikāya 2 - Nidānavagga 5.16 membawa kita pada perjalanan mendalam Sang Buddha dan Bhante Kassapa dalam meditasi jhāna. Sutta ini mengungkapkan bagaimana keduanya menguasai berbagai tingkat konsentrasi, dari jhāna pertama hingga ke lenyapnya persepsi dan perasaan. Selain itu, Sang Buddha dan Bhante Kassapa menunjukkan kekuatan batin luar biasa, memahami pikiran makhluk lain, hingga mengingat banyak kehidupan lampau. Dalam sutta ini, tersingkap pula bagaimana kebebasan sejati dicapai dengan menghancurkan noda-noda batin. Melalui pemahaman ini, kita diajak untuk mendalami ajaran Buddha tentang meditasi, kebijaksanaan, dan pembebasan diri. Saksikan lebih lanjut wawasan luar biasa dari sutta ini di "Buddhist Channel." Sumber : https://dhammacitta.org/download/ebook.html#samyutta </video>

Contacts and Links

Description

Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai murid-ku,
I am not teaching you to have you as my pupil,

Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi murid-ku,
I am not interested to make you my pupil,

Aku tidak tertarik memutuskan hubunganmu dengan gurumu yang lama,
I am not interested in breaking you from your old teacher,

Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuanmu,
I am not interested even to change your goal,

karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan.
because everyone wants to come out of sufferings.

Cobalah apa yang telah kutemukan ini,
Try something that I have discovered,

dan nilailah oleh dirimu sendiri.
and then judge for it yourself.

Jika itu baik bagimu, terimalah,
If it is good for you, accept it,

Jika tidak, janganlah engkau terima.
Otherwise, don't accept it.

Buddha
(Tripitaka : Udumbara Sutta)

Videos from channel